Selasa, 21 Agustus 2012

GIZI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN ANAK

Menurut data statistik penelitian, perbedaan rata-rata tinggi badan anak-anak lelaki China yang berusia 7 tahun lebih pendek 0,5-0,6 cm dibandingkan dengan anak-anak Jepang yang berusia sama. Sedangkan perbedaan rata-rata pemuda dan pemudi yang berusia 15-18 tahun lebih pendek 0,6 cm dan 1,4 cm dibandingkan dengan orang Jepang yang berusia sama. Jika dengan seksama diteliti sebabnya, maka dapat dipastikan berhubungan langsung dengan berapa banyak asupan gizinya. Pada masa perekonomian Jepang yang maju pesat di abad 20 pada masa 1950-1970-an, tinggi badan anak-anak muda bertambah 1 cm setiap 10 tahun, dan selama puluhan tahun ini, pada setiap generasi pertumbuhan mereka bertambah tinggi besar dan berisi. Sejak pemerintah China mengadakan reformasi, taraf kehidupan rakyat menunjukkan peningkatan, terlebih lagi setelah memasuki abad 20 pada masa 1980-1990-an, maka masa kecepatan pertumbuhan tinggi badan anak-anak dan pemuda China telah tiba. Dan demi untuk meningkatkan tinggi badan anak-anak, maka masalah gizi perlu mendapat perhatian yang serius. Gizi adalah batu bata yang menopang penambahan tinggi badan anak-anak, tinggi badan yang ideal tentu saja tak terpisahkan dengan gizi yang sesuai. Peningkatan yang utama pada tinggi badan adalah tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan tulang panjang, serta endapan bone gelatin matriks dan mineral subtance yang dihasilkan. Saat pertumbuhan tulang dan tulang lunak menurun, terlebih lagi bila kemampuan proliferasi sel tulang lunak dan perpaduan bone gelatin matriks menurun, maka pertumbuhan tulang panjang akan terbatasi, yang akhirnya mengakibatkan pertumbuhan badan menjadi mandek. Ada anak-anak yang dikarenakan pengaruh komposisi makanan yang tidak sesuai, yang suka memilih-milih makanan dan kesukaan terhadap makanan yang khas serta pengaruh penyakit diare dan lainnya, maka dalam tubuh mereka akan kekurangan protein dan berbagai gizi. Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan yodium, nyata sekali mempunyai efek langsung terhadap pertumbuhan tinggi badan. Sedangkan beberapa zat gizi lainnya seperti zat besi, riboflavin, seng, dan vitamin A, mempengaruhi nafsu makan dan fungsi kekebalan penyakit anak-anak, mempengaruhi kinerja usus besar, yang secara tidak langsung juga mempengaruhi tinggi badan anak-anak. Protein: Daging dan jeroan hewan mengandung protein dalam jumlah besar, dan merupakan "bahan bangunan" yang utama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dalam pembentukan tulang dan masa pertumbuhan sebagai sumber perekat yang sangat penting, banyak mengandung asam amino yang spesifik dan glycine, proline dll. Dalam makanan, jika hanya mengandung protein tumbuh-tumbuhan saja, asupan gizi yang tersedia tidak cukup tinggi, terlebih lagi kandungan kadar lysine yang bermanfaat untuk pertumbuhan peningkatan tinggi badan tidak cukup. Tiga kali sehari dalam makanan anak-anak harus dipenuhi dengan protein bermutu tinggi, seperti misalnya ikan, udang, daging, telur susu, dan bahan makanan dari jenis kacang dll. Seng: Seng adalah gizi penting yang bisa membantu pertumbuhan tinggi badan anak-anak. Di saat anak-anak kekurangan seng dalam proses pertumbuhan yang lamban, maka dengan jelas menunjukkan penurunan kadar seng dalam pembentukan susunan organ dan kapasitas pertumbuhan tubuh akan melambat pada saat yang bersamaan. Kekurangan seng pada anak-anak masih akan mempengaruhi secara langsung pembagian sel tulang dan proses dasar proliferasi. Selain itu, komposisi seng juga mempengaruhi pembentukan serta pertumbuhan hormon dan produksi insulin yang juga berperan penting pada faktor pertumbuhannya. Kalsium dan fosfor: Kalsium dan fosfor adalah kadar mineral substance yang paling banyak terdapat dalam tubuh, rata-rata 99% kalsium dan 80% fosfor tersimpan dalam tulang. Kapasitas serapan kalsium pada anak-anak bangsa China jauh sekali berbeda dibandingkan dengan anak-anak bangsa Jepang. Di saat yang sama, dikarenakan juga imbangan penggunaan kalsium organisme dalam makanan dari tumbuh-tumbuhan sangat rendah, karena itu, sehari-hari, anak-anak seharusnya mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium, seperti misalnya susu, kacang-kacangan, sayuran dll., jika perlu dilengkapi dengan mengonsumsi tablet kalsium. Berjemur matahari, dan banyak berolahraga juga bermanfaat untuk pertumbuhan tulang. Vitamin A: Sangat diperlukan untuk memelihara pertumbuhan anak-anak dan mempunyai efek penting terhadap keaktifan sel tulang dan tulang rawan. Selain itu vitamin A masih bisa mempengaruhi penambahan tinggi badan melalui hormon kelenjar gondok. Dan selain gizi di atas yang bermanfaat langsung terhadap tinggi badan, zat besi seng, riboflavin dan vitamin A masih bisa meningkatkan nafsu makan anak-anak, mendorong pengeluaran getah cerna, mempengaruhi pembentukan bulu halus dalam usus 12 jari dan penangkalan terjangkit penyakit, sehingga membantu mendorong pertumbuhan tinggi badan anak-anak. Dalam hidup manusia, terdapat dua masa puncaknya pertumbuhan tinggi badan: pertama adalah pada tahun pertama kelahiran, pertumbuhan tinggi badan bisa mencapai 25 cm. Masa puncak kedua muncul pada usia 12-14 tahun, dan pada saat itu kecepatan pertumbuhan akan sangat pesat. Pada masa seperti ini pertumbuhan tinggi badan bisa mencapai 25-30 cm. Dan setelah melalui masa akil balig, maka tulang dalam kerangka tulang mulai merapat, kemudian pertumbuhan tinggi badan juga akan terhenti. Oleh karena itu, jika mendambakan tinggi badan yang ideal, maka jangan sekali-kali mengabaikan gizi yang sesuai untuk anak-anak dan remaja. (erabaru.net)*

ABSTRACT SKRIPSI PLYOMETRIC EXERSICE

THE INFLUENCE OF PLYOMETRIK EXERSICE TOWARD IMPROVING JUMP UP ABILITY TO JUNIOR PLAYER OF GIRI MUDA SEMEN GRESIK VOLLEYBALL CLUB (Study of Giri Muda Semen Gresik Volley Ball Club) Risfandy setyawan ABSTRACT In exercise process and development junior athlete’s achievement, physical condition ability should get special attention. the researcher tries to use plyometrik exersice as a way to improve jump up ability. researcher tries to improve player’s jump up ability hopefully player can do jump up higher, because jump up is essential factor in volleyball in order to be play effisiently and effectively to achieve optimal result to a volleyball player. The purpose in this research is to know the influence of plyometrik exersice toward improving jump up ability. the population in this research is volleyball player of giri muda semen gresik and the sample which be taken 20 players. the method in this research is descriptive quantitative and comparative. whereas the data collection be done by doing the test (pre-test and post-test). From the result of this research, can be concluded that there is a significant difference before and after the exercise toward jumping up ability to junior player of giri muda semen gresik volleyball club, before pre-test and post-test were given in plyometrik exersice. it supportes by the result of the t-test. the result is ttest = 6,295 and ttable = 2,093. it means that giving plyometrik exersice has significant influence toward improving jump up ability to junior player of giri muda semen gresik volleyball club.

SUMBER-SUMBER ENERGI DAN METABOLISME

SUMBER-SUMBER ENERGI DAN METABOLISME Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai ”mesin pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis.” sumber energi yang dapat segera digunakan adalah derivat fosfat organik berenergi diperoleh dari metabolisme intermedier karbohidrat dan lipid. Hidrolisis ATP yang menghasilkan energi untuk kontraksi, telah di bahas di atas. Fosforilkreatin ATP disintesis ulang dari ADP dengan penambahan satu group fosfat. Sebagian energi yang dibutuhkan untuk reaksi endotermik ini diperoleh dari penguraian glukosa menjadi CO2 dan H2O, tetapi di otot juga ada senyawa fosfat berenergi tinggi lain yang dapat memasok energi dibutuhkan ini untuk jangka pendek. Senyawa fosfat itu adalah fosforilkreatin, yang dihidrolisis menjadi kreatin dan grup fosfat dengan melepaskan sejumlah besar energi. Dalam keadaan istirahat, sebagian ATP di mitokondria melepaskan fosfatnya pada kreatin, sehingga terbentuk simpanan fosforilkreatin. Pada waktu kerja, fosforilkreatin mengalami hidrolisis di tempat pertemuan kepala miosin dengan aktin, membentuk ATP dari ADP, yang menyebabkan proses kontraksi dapat berlanjut. Penguraian Karbohidrat dan Lipid Dalam keadaan istirahat dan selama kerja ringan, otot menggunakan lipid dalam bentuk asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) sebagai sumber energi. Bila intensitas kerja meningkat, penyediaan energi yang cukup cepat tidak dapat diperoleh hanya dari lipid, sehingga pemakaian kaohidrat menjadi penting sebagai komponen campuran bahan bakar otot. Jadi selama kerja berlangsung, sebagian besar energi untuk fosforilkreatin dan sintesis ulang ATP berasal dari penguraian glukosa menjadi CO2 dan H2O. Dalam pembahasan ini, cukup diperhatikan bahwa gula darah masuk ke dalam sel, dan mengalami degradasi melalui serangkaian reaksi kimia, menjadi piruvat. Sumber glukosa intrasel lain, yang berarti juga sumber piruvat, adalah glikogen, suatu polimer karbohidrat yang terdapat dalam jumlah sangat besar di hati dan otot rangka. Bila terdapat oksigen dan mengalami metabolisme melalui siklus ini dan melalui apa yang dinamakan jalur enzim pernapasan – menjadi CO2 dan H2O. Proses ini dinamakan glikolisis aerobik. Penguraian glukosa atau glikogen menjadi CO2 dan H2O melepaskan energi yang cukup besar untuk membentuk sejumlah besar ATP dari ADP. Bila pasokan O2 tidak mencukupi, piruvat yang dibentuk dari glukosa tidak masuk ke dalam siklus asam trikarboksilat, melainkan direduksi menjadi laktat. Proses glikolisis anerobik ini berkaitan dengan dihasilkanya sejumlah kecil ikatan-ikatan fosfat berenergi tinggi, tetapi proses ini tidak membutuhkan adanya O2. Mekanisme Utang Oksigen Selama kerja otot, pembuluh darah otot melebar dan aliran darah meningkat sedemikian sehingga pasokan O2 yang tersedia meningkat. Sampai suatu titik tertentu, konsumsi O2 sebanding dengan energi yang dikeluarkan, dan semua kebutuhan energi dipenuhi melalui proses erobik. Namun, bila kerja otot sangat kuat, resintesis aerobik untuk simpanan energi tidak dapat mengikuti kecepatan penggunaannya. Dalam keadaan demikian, fosforilkreatin tetap digunakan untuk sintesis ulang ATP. Sebagian sintesis ATP dipenuhi dengan menggunakan energi yang dilepaskan melalui penguraian anaerobik glukosa menjadi laktat. Penggunaan jalur anaerobik bersifat self-limitting, karena meskipun terjadi difusi cepat laktat ke dalam aliran darah, cukup banyak yang berkumpul di otot yang pada akhirnya melampaui kapasitas dapar (buffer) jaringan dan menyebabkan penurunan pH yang menghambat enzim. Akan tetapi, untuk jangka pendek, adanya jalur anaerobik untuk penguraian glukosa memungkinkan kerja otot yang jauh lebih besar daripada bila tidak ada jalur tersebut. Misalnya, pada lari cepat 100 meter yang berlangsung 10 detik, 85% energi yang dipakai diperoleh secara anaerobik; pada lomba lari 2 mil yang berlangsung 10 menit 20% energi diperoleh secara anaerobik; dan pada lomba lari jauh yang berlangsung 60 menit, hanya 5% energi yang diperoleh dari metabolisme anaerobik. Setelah selesainya satu masa kerja, O2 ekstra digunakan untuk membuang sisa laktat, mengembalikan ATP dan simpanan fosforilkreatin, serta mengganti sejumlah kecil O2 yang berasal dari mioglobin. Jumlah O2 ekstra yang dipakai sebanding dengan besarnya kebutuhan energi, selama berlangsungnya kerja, yang melampaui kapasitas sistesis aerobik simpanan energi, yaitu batas terjadinya hutang oksigen. Utang O2 diukur secara eksperimental dengan menetapkan konsumsi O2 setelah kerja sampai konsumsi basal yang menetap tercapai, dan mengurangi konsumsi basal dari jumlah keseluruhan. Jumlah hutang oksigen ini dapat mencapai enam kali konsumsi O2 basal, menunjukkan bahwa orang tersebut mampu melakukan kerja sebesar enam kalinya, yang tidak mungkin dilakukan tanpa utang oksigen. Tampaknya utang maksimal dapat terjadi dengan cepat atau lambat; kerja berat hanya mungkin untuk waktu singkat, sedangkan kerja yang lebih ringan dapat berlangsung lebih lama. Atlet yang terlatih dapat lebih meningkatkan konsumsi O2 otot dibandingkan dengan orang tidak terlatih, dan dapat menggunakan asam lemak bebas lebih efektif. Dengan demikian mereka mampu melakukan kerja yang lebih berat tanpa menghabiskan simpanan glikogennya dan tanpa meningkatkan pembentukan asam laktat. Karena itu, hutang oksigennya lebih kecil untuk setiap beban kerja. Mereka juga dibiasakan makan makanan tinggi karbohidrat selama beberapa hari sebelum pertandingan, yang akan meningkatkan simpanan glikogen otot. Hal ini saja telah dapat meningkatkan ketahanan. Pembentukan Panas di Otot Secara termodinamika, energi yang diberikan pada otot harus setara dengan pengeluaran energi otot. Pengeluaran energi ini berwujud sebagai kerja otot, berwujud sebagai terbentuknya ikatan fosfat berenergi tinggi untuk digunakan kemudian, dan sebagai panas. Efisiensi mekanis otot rangka secara menyeluruh (kerja yang dihasilkan/penggunaan energi total) erkisar sampai 50% ketika mengangkat beban selama kontraksi isometrik. Simpanan energi pada ikatan fosfat merupakan faktor kecil. Dengan demikian, pada kontraksi isometrik, pembentukan panas menjadi sangat besar. Panas yang timbul di otot dapat diukur dengan tepat menggunakan thermocouples yang sesuai. Panas istirahat (resting heat), panas yang dilepaskan saat istirahat, merupakan manifestasi eksternal proses metabolik basal. Panas yang dihasilkan selama kontraksi, yang melampaui besarnya panas istirahat, dinamakan panas awal (initial heat). Panas awal ini terdiri dari panas aktivasi (activation heat), yaitu panas yang dihasilkan otot saat berkontraksi, dan panas pemendekan (shortening heat), yang sebanding dengan jarak pemendekan otot. Panas pemendekan terbentuk akibat terjadinya beberapa perubahan pada struktur otot selama pemendekan otot. Setelah kontraksi, pembentukan panas yang melampaui besarnya panas istirahat berlangsung selama 30 menit. Panas pemulihan (recovery heat) ini adalah panas yang dilepaskan oleh proses metabolik yang memulihkan otot kembali ke keadaan sebelum kontraksi. Panas pemulihan otot kira-kira setara dengan panas awal; artinya panas yang dihasilkan selama kontraksi. Bila otot yang telah selesai berkontraksi isotonik, kembali ke panjang semula, terjadi panas tambahan disamping panas pemulihan yaitu panas relaksasi (relaxation heat). Kerja eksternal harus terjadi pada otot untuk mengembalikan otot ke panjang semula, dan panas relaksasi terutama merupakan manifestasi kerja tersebut.

SISTEM ENERGI PADA MANUSIA

Setiap bentuk aktifitas manusia memerlukan energi disebut sebagai kerja. Aktifitas kerja membutuhkan energi agar otot dapat berkontraksi. Pada dasarnya ada dua macam sistem metabolisme energi yang diperlukan dalam setiap aktifitas gerak manusia yaitu, metabolisme (1). Sistem energi anaerob, dan (2). Sistem energi aerobik. Adapun letak perbedaan pada kedua sistem tersebuut adalah ada tidaknya bantuan oksigen (O2) selama proses pemenuhuan kebutuhan energi berlangsung. Seistem aerobik selama proses pemenuhan energinya tidak memerlukan bantuan oksigen (O2), namun menggunakan sistem energi yang tersimpan dalam otot, yaitu ATP dan PC, sebaliknya sistem energi aerobik dalam proses pemenuhan kebutuhan energinya untuk bergerak memerlukan bantuan oksigen (O2) yang diperoleh dengan cara menghirup udara melalui sistem pernafasan. 1. Sistem metabolisme aerobik Adalah serentetan proses kimiawi yang tidak memerlukan adanya oksigen. Pada setiap awal kerja otot, kebutuhan energi dipenuhi oleh persedian ATP yang terdapat dalam sel otot (Bowers dan Fox, dkk. 1992), ATP merupakan senyawa kaya energi sehingga merupakan bentuk energi kimia yang siap pakai untuk aktivitas otot yang pertama kali, namun hanya mampu menopang kerja selama 5 detik bila ttidak ada sistem energi lain. Agar kerja otot dapat berlangsung lebih lama maka diperlukan Phospo Creatin (PC) yang mampu memperpanjang kerja selama kira-kira 10 detik (Nossek, 1992). Phospo Creatin juga merupakan senyawa kaya energi yang berkaitan erat dengan ATP. Di dalam otot menyimpan sejumlah ATP dan PC dalam jumlah sedikit secara kolektif yang di sebut phospagen. Menurut Bowers dan Fox (1992) jumlah ATP-PC didalam otot wanita sebesar 0,3 mol dan untuk laki-laki sebesar 0,6 mol. Dengan demikian jumlah energi yang tersedia bila menggunakan sistem ATP-PC sangat terbatas. Untuk itu apabila kerja otot masih berlangsung lama lagi, maka kebutuhan energi yang diperlukan dipenuhi oleh sistem glikolisis atau asam laktat (glikolisis anaerob). Sistem ini akan mampu memerpanjang kerja sampai denggan 120 detik (McArdle, dkk 1956). Glokolisis adalah proses pemecahan karbohidrat (gula), sedangkan aerobik berarti tanpa bantuan oksigen. Dalam proses glikolosis aerobik gula dipecah mencadi ATP untuk mensuplai energi yang diperlukan oleh otot. Apabila karbohidrat mencadi parsial (bagian), maka salah satu hasil akhirnya adalah asam laktat, sehingga dinamakan sistem asam laktat. Selama berlangsungnya pemenuhan energi anaerob, didalam jaringan otot dan darah akan terjadi timbunan asam laktat. Apabila timbunan asam laktat semakin banyak dan tidak tidak mampu disitesiskan lagi menjadi sumber energi, dalam proses sistem asam laktat, maka akan menyebabkan terjadinya kelelahan otot, salah satu tanda kelelahan otot adalah terjadinya kejang otot (kramp) yang disebabkan oleh tidal lancarnya proses resintesis asam laktat menjadi ATP kembali ke dalam otot. Adapun ciri sistem energi yang anaerobik, meliputi anaerobik alaktik dan laktik adalah sebagai berikut. Ciri sistem energi anaerobik alaktik : -Intensitas kerja maksimal -Lama kerja kira-kira 10 detik -Irama kerja eksplosif -Aktifitas menghasilkan Adenosin diphospat (ADP) + energi Ciri sistem energi anaerobik laktik : -Intensitas kerja maksimal -Lama kerja antara 10 sampai 120 detik -Irama kerja eksplosif -Aktifitas menghasilkan asam laktat dan energi 2. Sistem metabolisme aerobik Aerobik berarti ada bantuan oksigen, sehingga metabolisme aerobik adalah serentetan reaksi kimia yang memerlukan adanya oksigen. Setelah proses pemecahan energi berlangsung selama kurang lebih 120 detik, maka asam laktat sudah tidak dapat di resistensis lagi menjadi sistem energi, untuk itu perlu diperlukan oksigen (O2) untuk membantu proses resistensi asam laktat menjadi sumber energi kembali. Oksigen yang masuk digunakan untuk membantu pemecahan senyawa glikoligen dan karbohidrat (Bowers dan Fox, dkk, 1992). Dengan adanya oksigen maka pemecahan glikogen secara penuh menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) yang akan menjadi ATP. Seluruh rangkaian proses tersebuut dinamakan glikolisis aerobik. Glikolisis aerobik adalah pemecahan glikogen dengan bantuan oksigen. Ada perbedaan antara glikolisis aerobik dan glikolisis anaerobik, yaitu dengan adanya bantuan oksigen asam laktat yang tersimpan dalam otot, dengan kata lain bantuan oksigen dapat membantu menghambat terjadinya asam laktat di dalam otot, tetapi oksigen tersebut tidak merisentesis ATP. Fungsi oksigen dalam proses ini adalah mengalihkan asam laktat dengan asam pyrufat ke dalam sistem aerobik setelah diresitesis ATP. Jadi selama proses glikolisis aerobik, glikogen dipecah menjadi asam pyrufat menghasilkan energi untuk merisentetis ATP (Bowers dan Fox, 1992). Untuk lebih jelasnya proses terjadi reaksi secara beruntun tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. (C6H12)6)n 2C3 H4 O3 + Energi (Glykogen) (Asam pyruvat) b. Energi + 3 ADP + Pi ATP Adapun ciri dari sistem energi aerobik di tinjau dari intensitas, durasi, irama adalah sebagai berikut, Ciri-ciri sistem aerobik - Intensitas kerja sedang - Lama kerja lebih dari 3 menit - Irama gerak (kerja) lancar dan terus menerus (kontinyu) - Selama aktifitas menghasilkan karbondioksida + air (CO2H20) Dalam kinerja (penampilan) aktifitas olahraga kedua sistem enerrgi tersebut memiliki karateristik berbeda. Perbedaan ini merupakan dasar pada saat menetukan setiap metode yang disesuaikan dengan tujuan. Banyak faktor yang ikut menentukan pemilihan dan bentuk latihan selain kedua sumber energi tersebut, diantaranya adalah faktor teknik, taktik, macam gerak, dan kebutuhan energi dominan. Selanjutnya aktivitas yang suber energinya dari sistem aerobik cenderung mengunakan power yang rendah dan berhubungan erat dengan ketahanan kardiorespirasi. Sedangkan aktifitas yang suber energinya berasal dari anaerobik cenderung mengunakan power yang tinggi dan berkaitan erat dengan power otit serta ketahanan otot.

Sistem rangka manusia

PENDAHULUAN Sistem rangka melakukan banyak fungsi penting diantaranya menyusun bentuk tubuh, perlindungan, gerakan tubuh, membentuk sel-sel darah, dan tempat penyimpanan mineral. FUNGSI - Rangka tubuh manusia dibentuk oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah, membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya - Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk - gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal - rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen. Hubungan antara dua tulang disebut sendi Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang. berdasarkan gerakannya sendi dibedakan menjadi 3 jenis: sendi mati, sendi kaku dan sendi gerak Sendi mati (sinarthrosis), karakter dari sendi ini adalah hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain sangat dekat, dan hanya dipisahkan oleh serabut jaringan ikat. Sendi sinarthrosis ini terdapat pada hubungan antara tulang-tulang tengkorak yang dikaitkan oleh sutura Sendi kaku (Amfiathrosis), karakterisitik dari sendi ini adalah tulang-dengan tulang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Contoh sendi ini terdapat pada hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada yang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Sendi gerak (Diarthrosis), sebagian besar sendi yang terdapat dalam tubuh manusia adalah sendi gerak. Terdapat enam jenis sendi yang termasuk sendi gerak yaitu: 1. Sendi engsel Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Contoh sendi pada siku (hubungan antara tulang humerus/lengan atas dengan tulang radius ulna/pengumpil hasta, dan hubungan antara tulang femur/paha dengan tulang tibia fibula /kering betis) sendi pada mata kaki, dan sendi antar ruas jari 2. Sendi putar Pada sendi putar, ujung tulang satu mengitari ujung tulang lain. Bentuk seperti ini memung- kinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contoh sendi antara tulang hasta/ulna dengan tulang pengumpil/radius 3. Sendi Pelana atau sendi sela Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti gerakan orang naik kuda. Contoh sendi antara tulang telapak tangan dengan tulang pergelangan tangan. 4. Sendi kondiloid atau elipsoid Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk kedalam suatu lekuk berbentuk elips. Contoh sendi antara tulang pengumpil dengan tulang pergelangan tangan 5. Sendi peluru Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bonggol. Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat berporos tiga. Contoh sendi antara tulang humerus/lengan atas dengan tulang gelang bahu, dan sendi antara tulang gelang panggul dengan tulang femur /paha 6. Sendi luncur Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contoh sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelengan kaki, antar tulang selangka, dan antar tulang belikat Otot yang menyebabkan pergerakan sendi, melakat pada dua buah tulang yang berbeda dengan perantaraan tendon.Contoh otot melekat pada satu ujung di pangkal tulang humerus, dan ujung lainnya melekat pada tulang pengumpil hasta. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep relaksasi. Aktivitas kedua jenis otot ini menimbulkan gerakan menekuk di siku-siku. Jika otot trisep berkontraksi dan otot bisep relaksasi, aktivitas kedua otot tersebut meluruskan kembali lengan. Sel-sel darah merah (eritrosist) diproduksi di sumsum tulang. Setiap menit dihasilkan rata-rata 2,6 juta sel darah merah baru untuk menggantikan sel darah merah yang telah tua dan dihancurkan di hati. Tulang merupakan tempat penyimpanan mineral seperti kalsium dan pospor. bila kadar mineral dalam darah tinggi maka akan disimpan di sumsum tulang, demikian sebaliknya bila kadar mineral dalam darah kurang maka akan diambil dari cadangan mineral yang ada dalam tulang PEMBAGIAN RANGKA TUBUH MANUSIA Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu: A. Skeleton aksial Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan Skeleton aksial terdiri dari: 1. Tulang Tengkorak 2. Tulang dada 3. Tulang rusuk 4. ruas-ruas tulang belakang Tulang Tengkorak Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Jenis-jenis tulang tengkorak adalah: 1. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari: • bagian parietal --> tulang dahi • bagian temporal --> tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga • bagian occipitas --> daerah belakang daritengkorak • bagian spenoid --> berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji • bagian ethmoid --> tulang yang menyususn rongga hidung Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura. 2, Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari: • rahang bawah --> menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas • Rahang bawah --> menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit • palatinum (tulang langit0langit) --> menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut • zigomatik --> tulang pipi • tulang hidung • Tulang lakrimal --> sekat tulang hidung Tulang dada Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu: • tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua • Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh. • Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan Tulang Rusuk Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu: • Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan • Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada • Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas. Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya 1). melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan. 2). melindungi lambung, limpa dan ginjal. 3). membantu pernapasan. 4). Ruas-ruas tulang belakang Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 uah tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu: • tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan atau goyangan "ya" atau goyangan "tidak" • Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk • Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot • Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang. • bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ B. Skeleton apendikular Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari : • Anggota gerak atas • anggota gerak bawah • gelang panggung • bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx Tulang anggota gerak atas (extremitas superior) Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas: 1. Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna 2. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna. 3. karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen 4. metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges) 5. Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang. Tulang anggota gerak atas (ekstremitas inferior) Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang: 1. Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut. 2. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot 3. Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut 4. Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit. 5. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar. 6. Palanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng. Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka) Tulang gelang bahu disebut juga tulang pectoral bahu tersusun atas 4 buah tulang yaitu 2 tulang belikat (skapula) dan 2 tulang selangka ( klavikula). Tulang selangka berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat. Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk. Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi Gelang Panggul Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (di bagian ten gah). (Lihat gambar) Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin. JENIS TULANG Jenis tulang yang menyusun tubuh manusia secara umum dibedakan atas 4 kelompok yaitu: • Tulang panjang : terdapat pada t. lengan atas (humerus), t. radius / pengumpil, t. ulna / hasta, t. metakarpal / telapak tangan • Tulang pendek: terdapat pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki • Tulang pipih : terdapat pada tulang rusuk, t. dada, t. tengkorak, dan gelang bahu • Tulang tidak beraturan: terdapat pada beberapa tulang tengkorak, dan ruas-ruas tulang belakang. STRUKTUR TULANG Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak yang padat dan keras dan tulang spons yang berlubang-lubang dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat, keras dan membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya. Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga. tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak. Jaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang terdapat dalam cairan ekstraseluler (matriks) berupa garam-garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan fosfor). garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada tulang dan serabut kolagen yang memberikan sifat elastis pada tulang. SEL TULANG Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu: • Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktura (patah tulang). Sel ini memberikan perlindingan pada tulang dan membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel yang rusak • Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini melakukan kegiatan sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada daerah yang memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi • Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan tulang, menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke darah. • Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan jaringan tulang. Sel osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan pengaturan kembali bentuk tulang • sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang dewasa. sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari dan kedalam tulang. OSIFIKASI Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis osifikasi yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Tulang keras dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi endokondral atau kombinasi keduanya. osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang. pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran. Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan. proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang. Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah. sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin. kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang. Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik dan komponen mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks. komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu, osteoblas terus mensekresikan mineral, sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien rawat inap dan astronot, tulangnya serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses sekresi oleh osteoblast. Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral dalam tulang tersebut mulai menurun produksinya.